hari santri nasional

beberapa hari ini sedang rame perihal salah satu stasiun televisi sebut saja trans7 menyinggung citra pesantren, jika tujuan mereka hanya karena ingin viral rating naik tanpa riset yang mendalam atau bahkan mungkin malas riset, hanya menelan mentah sekilas yang mereka lihat, itu sungguh miris dan menyedihkan, sekelas tv nasional yang memiliki dampak luas, yang sangat mudah orang senasional tonton loh, duh. 

bagi orang awam yang mudah percaya dengan framing sampah yang di tampilkan tv tsb, lalu berfikir anti pesantren, apalagi jika sampai merendahkan ulama, menganggap sebuah adab pada guru hal yang keliru. yang padahal sebenarnya anak pesantren itu menunduk patuh kepada sang guru; pertama sungguh karena tunduk pada ilmu beliau dan kedua karena ngantuk hehe. beberapa kali berdebat dengan teman tentang kenapa harus sebegitu manut dengan kiai, kenapa kiai banyak yg istrinya lebih dari satu, kenapa banyak pelecehan yang terjadi justru di tempat yang dianggapnya paling suci dll. sedih rasanya karna keterbatasan ilmuku, diluar kemampuanku, yang seringkali diperdebatkan tidak bisa diungkapkan melalui kalimat panjang, ada beberapa hal yang akan kita pahami jika kita beruntung bisa ada di posisi itu. aku setuju dengan perbedaan pendapat, tentu boleh saja kita bersebrangan dengan pendapat seorang kiai, kalimat "manut kata kiai" itu terkadang juga perlu kita bantah jika tidak sesuai dengan pemikiran kita, menolak dengan cara hormat bukan memaki apalagi ujung-ujungnya trust issu pada semua guru.

kalau kita melirik sejarah para pendahulu, para ulama, para kiai yang memiliki banyak santri tidak serta merta instan abagadabra, beliau terlahir dari guru terdahulu yang istilahnya "babat alas", berjuang menebar agama islam dengan tantangan sungguh tidak semudah sekarang. sebagaimana para penerus, menghormati keturunan beliau sama halnya kita menghormati perjuangan, ilmu dan kemudahan yang bisa kita nikmatin sekarang dari beliau. 

komentar feodalisme pesantren, yang mungkin telah terdokrin isu pesantren hanya budaya feodal, lalu melihat para santri marah protes yang membuatnya semakin ilfil, coba buka mata dulu, tidak adil rasanya tanpa tabayyun yang sungguh-sungguh mengomentari seorang ulama, memukul rata pesantren tempat yang tidak lagi aman.

testimoni dari yang pernah menjadi santri, memang tidak semua hal bisa aku tampung lagi di memori otak; kitab-kitab tanpa harakat, nahwu shorof, kitab fiqih, dan hafalan-hafalan lainnya, ampun :' , tapi aku memiliki pegangan garis besar, kebiasaan dan nilai moral yang perlu di bawa kemanapun dan kapanpun. 

kemudahan yang kita nikmatin sekarang, maka bertambah juga tugasnya. percayalah di balik opini dan isu, generasi yang rentan terbawa arus algoritma dunia, keadaan yang  serba cepat pesantren adalah salah satu tempat aman untuk pendidikan saat ini, terutama tempat membangun tauhid. tapi tambahan tugas kita adalah riset, tabayyun, dalam mencari pesantren yang tepat. karena tempat terbaik juga perlu pemilihan yang tepat. 

selamat hari santri, 

aku kangen sarapan ote-ote hangat + cabe + kecap, yang dibeli di koprasi pondok sebelum berangkat sekolah :D


 

Posting Komentar

Tinggalkan jejak disini :)
Posting Komentar