Sudah kenal Geopark Ijen atau sudah baca tulisan Geopark Ijen di banyak poster tapi belum paham pasti apa itu Geopark Ijen, Kalau kalian berada di opsi ke-dua–berarti kita sama (tos online). Sepemahamanku dulu Geopark Ijen hanya bergerak untuk memperkenalkan Gunung Ijen, Sesuai dengan namanya–siapa yang tidak kenal dengan Gunung Ijen. Namun, ternyata salah. Terlepas dari perdebatan antara Gunung Ijen itu punya Banyuwangi atau Bondowoso, Geopark Ijen hadir untuk bersama-sama memperkenalkan Geosite, Culturesite dan Biosite yang ada di 2 kabupaten tersebut. Kabar baiknya di usia ke-4 Geopark Ijen akan segera resmi menjadi anggota Unesco Global Geopark. Wow.
Lengkapnya baca disini: Geopark Ijen
Berangkat dari rasa penasaran 28/11/22 aku ikut serta meramaikan hari jadi Geopark Ijen yang ke-4, dari berbagai rangkaian kegiatan, aku memilih mengikuti kegiatan Geocamp yang bertempat di Pinus Camp Banyuwangi selama 3 hari 2 malam, segala kegiatan melibatkan umkm daerah mulai dari transport, tempat kegiatan, marchandise dan konsumsi
Berikut Kegiatan Geocamp di Pinus Camp Banyuwangi :
Hari pertama:
Meeting poin di Hotel Aston Banyuwangi, sekaligus pembukaan acara dimulai jam 09.00 WIB–diawali dengan overview 4 tahun Ijen Geopark dilanjut dengan diskusi pengembangan Ijen Geopark kedepannya. Menarik, kita jadi paham after covid-19 yang sangat berpengaruh pada ekonomi. Maka pengembangan pariwisata menjadi yang paling ikut andil dalam pemulihan ekonomi. Selain memperkenalkan Kabupaten paling timur di Jawa Timur, wisata dan budayanya juga perlu dikenalkan.
17:00 WIB keberangkatan menuju lokasi Pinus Camp Banyuwangi menggunakan transport ELP, hujan turun membersamai perjalanan kami ke lokasi. Sekitar jam 18.00 WIB kami sampai di lokasi camp, diberikan waktu shalat lalu pembagian tenda pada masing-masing peserta.
Istirahat berlalu dilanjut dengan Geotalk bersama 2 pemateri keren, pertama dari Tagana menjelaskan tentang psikologis after bencana, sepakat dengan penjelasan beliau bahwa korban bencana alam tidak melulu membutuhkan materi tapi trauma healing juga di butuhkan di tempat pengungsian.
Pemateri ke-2 yaitu fonder skyfarm glenmore, beliau salah satu aktivis ramah lingkungan yang menyuarakan hunian konsep ramah lingkungan mulai dari mandiri pangan, energi, air, pengelolaan sampah dan serat, sangat inspiratif bahwa ternyata less west menjadi salah satu cara kita untuk sehat begitupun dengan lingkungan kita. Bencana sudah dimana-mana, masihkah kita tetap bertahan untuk tidak memberi dampak baik? Kalau kata Pak Nan minimal dimulai dari diri sendiri, mulai dari memilah sampah organik dan non organik, lalu bertanggung jawab pada sampah diri sendiri. Dilansir dari KLHK 2021 setiap individu perhari menghasilkan sampai 0,80kg, bayangkan jika kamu bertanggung jawab dengan sampahmu sendiri, bisa mengurangi 0,80kg sampah di dunia gak papa meskipun sedikit, bayangkan jika 1000 orang berpikir seperti ini, semoga. Setelah sharing selesai kami beristirahat ria.
Geotalk Hotel Aston |
Hari ke-dua:
Tidak kalah seru dihari kedua kami disuguhkan dengan kegiatan Geotrip di kaki gunung raung, kami berkunjung ke Taman Kehati Raung, ikut serta pelatihan kue kering di Balai Desa Sragi Kec. Songgon, berkunjung ke peternakan susu kambing perah, dan Rowo Bayu. Tentu kami tidak sekedar berkunjung, namun juga menyerap hal-hal yang berbeda setiap individu, tergantung dengan apa yang kami butuhkan.Terakhir kami disuguhi materi sejarah letusan Gunung Raung serta dampak pada warga terutama yang berada di kaki gunung raung. Gunung raung merupakan gunung aktif, yang bisa kapan saja meluapkan semburan larva kembali. Bumi kita lebih pintar dari manusia, untuk apa kita menjaga bumi, karna bumi akan beradaptasi dengan dirinya sendiri untuk bertahan–jangan salahkan bumi jika terjadi bencana dimana-mana, karena itu cara bumi untuk bertahan. Yang perlu disalahkan adalah manusia, sudah tahu numpang di bumi malah bikin ulah dimana-mana. Jadi yang perlu dijaga Bumi atau manusia
Di malam hari ke-2 merupakan malam puncak aniversary Geopark Ijen yang ke-4. Merayakan hari jadinya kami turut bangga dengan orang-orang dibelakang Geopark Ijen, doa baik kami langitkan bersama-sama. Berbagai hiburan disuguhkan kepada kami, mungkin harapannya kami bisa melupakan komedi hidup sejenak, sungguh panitianya pengertian sekali.
Taman Kehati Raung |
Hari ke-tiga:
Merupakan hari terakhir kami, dalam rangka meninggalkan tempat camp kami meninggalkan jejak dengan melepas benih ikan di sungai dan menanam pohon di sekitar area camp. Juga mengukir momen dengan bermain game, game individu dan berkelompok. Tidak terasa sayonara berlalu hingga akhirnya kami bertolak kembali ke rumah masing-masing, melanjutkan apa yang perlu kami lanjutkan. Penutup akhir tahun yang seru, bagiku.
Peserta Geocamp 2022 |
Selain mendapat pengalaman baru, teman baru dan pengetahuan baru, cerita seru seperti ini akan jadi kenangan selamanya. Mengikuti kegiatan seerti ini, menjadi salah satu kopingku untuk mengeksplor diri, terutama melawan diri untuk berani bertemu dengan orang baru. Cobain deh, ikut kegiatan volunteer atau semacamnya untuk bertemu dengan orang baru !!
Di usia yang ke-4 harapannya Geopark Ijen semakin melesat tinggi, memberikan lebih banyak manfaat pada banyak orang. Semoga akan ada Geocamp selanjutnya, dan ikutin program Geopark lainnya.
Follow IG @geoparkijen untuk info yang selanjutnya.