Pengalaman Perjalanan ke Ranukumbolo: Semeru Erupsi Bagaimana Kabarnya Ranukumbolo?

Siapa yang tidak kenal dengan gunung semeru, atap negri tertinggi di Jawa. Danau Ranukumbolo berada di bawah kaki gunung semeru.



Pengalaman Perjalanan ke Ranukumbolo: Semeru Erupsi Bagaimana Kabarnya Ranukumbolo?
Danau Ranukumbolo
Siapa yang tidak kenal dengan gunung semeru, atap negeri tertinggi di Jawa. Aku yakin banyak para penikmat gunung yang kecewa dengan kabar gunung semeru saat ini, yaa benar. Kabar baik yang beredar sebelumnnya bahwa pendakian gunung semeru akan di buka kembali 2023 setelah erupsi tahun lalu harapan itu pupus tiba-tiba, belum kesampaian mendaki gunung semeru kabarnya saat ini Semeru kembali meluapkan awan panasnya. It’s okey Gunung Semeru sedang tidak mampu menahan lempeng bumi yang berdesakan, jadi sekali lagi itu cara bumi mempertahankan dirinya, bukan karena egois dengan manusia tapi manusia juga terkadang lupa akan perilakunya merusak lingkungan. Harapan kita semua sama semoga Gunung Semeru segera membaik, segera dibuka untuk pendakian. Amin.

Gunung Semeru juga terkenal dengan danaunya yang cantik, Ranukumblo. Aku ceritakan pengalaman perjalananku ke Ranukumbolo. Bagi kalian yang baru yang tertarik dengan dunia pendakian, Ranukumbolo bisa dijadikan pendakian pertama kalian. Itung-itung pemanasan sebelum nanti mendaki Gunung Semeru.  

Perjalanan menuju Ranukumbolo dari Banyuwangi, Jawa Timur via Basecamp Ranupane:

Hari Pertama:

Kami ber-4 melakukan perjalanan sore hari dari rumah menggunakan transport motor pribadi, sengaja berangkat sore hari supaya sampai di Lumajang dini hari. Perjalanan Banyuwangi-Lumajang ± 5 Jam. Kami bermalam di Masjid Desa terakhir sebelum basecamp Ranupane, pagi hari setelah shalat subuh kami packing lalu melanjutkan perjalanan ke Basecamp.

Hari Ke-dua:

Kami sampai di Basecamp sekitar jam 7. Tidak lupa melengkapi logistik yang kurang, jangan khawatir disekitar basecamp banyak warung dan toko, namun untuk mengejar harga murah baiknya kalian melengkap segala perlengkapan dan logistik selama di kota saja. Jangan lupa makan, lalu membeli  nasi bungkus untuk makan siang selama diperjalanan nanti. Registrasi Gunung Semeru melalui online dan dijauh-jauh hari, setiap harinya dibatasi ± 80 orang/hari. Rp.19.000 hari kerja dan Rp. 24.000 hari libur. Biaya parkir sepeda motor Rp.5.000 per/hari. Sat set sat set semuanya siap dan melakukan registrasi ulang kami lanjut traking. 

 

peta jalur pendakian Gunung Semeru

Setelah ± 4 jam perjalanan kami sampai di camp ground Ranukumbolo, danau yang luas terlihat sangat tenang. Kami mendirikan tenda lalu memasak makan malam bersama, hal yang paling disenangi para pendaki; makan dan tidur di tenda. Setelah makan malam kami berbincang sejenak lalu tidur. Ohiya,  Di ranukumbolo terdapat fasilitas kamar mandi tapi jangan lupa bayar, dilengkapi juga musallah dan beberapa warung. 

Hari ke-tiga :

Bangun subuh di gunung merupakan cobaan paling terbesar, bangun dengan kondisi kedinginan dan menyentuh air yang tak kalah dingin untuk wudhlu terkadang lebih jahat dari bisikan setan haha, namun namanya juga kewajiban ya mau gak mau harus dijalani. Karena menikmati semburan matahari di subuh hari mengalahkan segalanya, apalagi ada kopi atau teh hangat pehh, komplit. Sunrise mulai muncul dibalik tebing danau, malu-malu yang mengagungkan. 

Sunrise Ranukumblo

Menikmati pagi di danau ranukumbolo, mengabadikan momen bersama bebek yang tinggal sebatangkara, jadi teringat bagaimana nasibnya setelah erupsi, semoga kelak jika mendapat kesempatan kembali kesana bebeknya masih sehat dan utuh, juga dengan keindahannya semoga semakin indah. Amin. 

Setelah mengabadikan momen, kami berkemas untuk kembali pulang. Agak berkecil hati melihat kebanyakan pendaki melanjutkan perjalanan ke Gunung Semeru, berbeda dengan kami yang harus pulang kembali. 

Baca juga : Itinerary Perjalanan Mendaki Gunung Prau via Dieng dari Surabaya

Perjalanan turun ke basecamp ranu pane ± 2 jam perjalanan, sesampainya di basecamp kami langsung mencari warung makan dekat basecamp. Selepas mengisi perut kami melanjutkan perjalanan pulang, sebagai pejalan low budget kami mencari pom bensin untuk bersih diri dan istirahat melepas lelah, dan jangan lupa totalan dengan team kalian hehe. Setelah dirasa cukup kami lalu melanjutan pulang ke rumah masing-masing. 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

Posting Komentar

Tinggalkan jejak disini :)
Posting Komentar