Metamorposa Waktu dengan Segala Dramanya

Di usia Dewasa awal, tepatnya usia 25 tahun ke atas adalah usia yang mengkhawatirkan bukan? bagiku, tekanan hidup rasanya semakin bertambah 10 kali lipat. Usia 25 rasanya sudah tidak ada kata tolerin dalam hal asmara dan finansial. Hidup di tengah-tengah masyarakat dengan hidup yang kopetitip rasanya sangat berat. Rasanya saat ini ketika baru menginjak usia 25 tahun, sudah merasa tertinggal jauh, merasa sangat berbeda di lingkungan sendiri. Di saat teman seumuran sudah hidup bersama keluarga kecilnya, lengkap dengan tempat tinggalnya, lengkap dengan pekerjaan— aku semakin merasa kecil. Bertahan melewati usia ini rasanya seperti bayi yang baru belajar merangkak, seperti semua orang ingin aku menuju kearahnya, mendengarkan riuhnya teriakan orang-orang sekitar, membuat bingung akan menuju arah yang mana, inginnya aku menuju tujuan yang mereka mau. tanpa perduli tujuan masing-masing orang.


Menerka skenario Tuhan, menebak alur cerita sendiri hanya akan menambah pening. Tidak jauh berbeda dengan rasa khawatir yang berlebih akan masa depan, memang faktor utama adalah tuntutan dari orang-orang sekitar, membuat diri merasa semakin terdesak untuk khawatir dengan masa depan. kalimat-kalimat negatif yang diciptakan sendiri seolah-olah ingin keluar dari kepala dengan cara meledakkan diri.


Hidup berbeda rasanya seberat ini ya. Namun setiap jengkal tumbuhkanlah dinding pertahanan yang kokoh untuk selalu berbaik sangka di setiap skenario Tuhan, tapi lingkungan terkadang tidak mau tahu, Ingin ku jelaskan kepada setiap telinga orang-orang bahwa takdir Tuhan tidak selalu sama.


Lirik orang di sebelahmu, tolong rangkul dia yang tidak memiliki nasib baik sepertimu, karna mungkin dia memiliki prioritas yang berbeda. Dukung ya, Kamu juga boleh minta bantuan jika itu perlu. biarkan kita hidup dengan perbedaan, hidup di luar jalur standart orang-orang sekitar. Terus melangkah ya, jangan berhenti.




Posting Komentar

Tinggalkan jejak disini :)
Posting Komentar